GOMBONG (MadugoNews) – Pelaksanaan Pemilihan Ketua OSIS (Pilketos) SMK Ma’arif 2 Gombong (Madu Go) sangat mirip dengan proses pemilihan pada Pemilu di Indonesia. Baik dari pendaftaran pemilih, kartu suara, ruang tunggu, bilik pencoblosan, hingga pemberian tinta pada jari usai memilih.
“Kami berharap kegiatan ini benar-benar menjadi pembelajaran dalam proses demokrasi. Pelaksanaan sengaja dikonsep sama dengan Pemilu agar anak-anak mempunyai bekal pengetahuan tentang tata cara memilih dalam pelaksanaan Pemilu sesungguhnya,” tutur Waka Kesiswaan Retno Pudjiastuti, S.Pd. di sela-sela memantau pelaksanaan Pilketos di halaman sekolah tersebut, Sabtu (11/8) pagi.
Terdapat tiga pasangan calon Ketua Osis dan Wakil ketua Osis dalam Pilketos masa Bhakti 2018-2019 tersebut, yakni nomor urut 1 Azam Shidiq dari kelas XI TKR 1 berpasangan dengan M. Alan Budiansyah dari kelas X TPTU 1, nomor urut 2 Fani Roma Irawan dari kelas XI TKR 2 berpasangan dengan Windi Susanti dari kelas X TPTU 2, sedangkan nomor urut 3 yakni Ane Juanita dari kelas XI TKR 2 berpasangan dengan Andika Bagus Pratama dari kelas X TKR 3.
Ketiga pasangan calon tersebut duduk berdampingan berjajar saat proses pelaksanaan pemungutan suara. Terdapat 1.113 siswa pemilih dari kelas X, XI dan XII, yang terbagi dalam 33 rombongan belajar.
Retno menambahkan, para siswa telah berulang kali mendapatkan pelajaran demokrasi pada mata pelajaran PKn. Proses pelaksanaan Pilketos merupakan bentuk praktik langsung atas pelajaran itu. Dimana para siswa dapat merasakan step by step pelaksanaan pesta demokrasi di Indonesia.
“semoga hasil Pilketos nantinya bisa memberikan kontribusi untuk kemajuan Organisasi Kesiswaan di SMK Ma’arif 2 Gombong yang tercinta ini,” tandas Retno seraya tersenyum.
Baca juga : Rekap Resmi KPO, Pasangan Azzam-Alan kalahkan 2 Paslon lainnya.
Ketua Panitia Penyelenggara Pemilihan Ketua Osis dan Wakil Ketua Osis SMK Ma’arif 2 Gombong Rahmat (17) dari Kelas XII TKR 1, mengatakan, pelaksanaan Pilketos dilaksanakan mulai awal Bulan Agustus. Kegiatan yang maraton ini, dimulai dengan pendaftaran bakal calon kandidat ketua OSIS, tahap selanjutnya yakni seleksi administrasi, seleksi skill dan kompetensi kandidat yang meliputi test tertulis, wawancara dan pidato. Dari 16 bakal calon dihasilkanlah 6 kandidat teratas atau menjadi 3 pasang calon, sementara waktu kampanye dilaksanakan sesaat sebelum pencoblosan dimulai.
“Dalam pelaksanaan ini, semua siswa yang menjadi pemilih mendengarkan orasi atau kampanye dari masing-masing calon, kemudian akan dipanggil satu per satu untuk menyoblos kartu suara yang telah disediakan oleh Kelompok Panitia Pemungutan Suara (KPPS) sesuai Daftar Pemilih Tetap (DPT) masing-masing kelas” terangnya yang juga Wakil Ketua Osis periode lalu.
Salah satu siswa pemilih Muhammad Tikcelino YA (16) dari kelas X TKR 5 ketika dijumpai MadugoNews mengatakan, sangat terkesan pada tata cara pemilihan semacam itu. Menurutnya, hal itu sangat demokratis dan membuat siswa bebas menentukan pilihannya, selain memberi siswa kebebasan berekspresi, pemilihan langsung tersebut juga menjadikan siswa lebih paham bagaimana kehidupan berdemokrasi yang sesungguhnya.
“pemilihan semacam ini menjadi simulasi ketika tahun 2019 depan saya akan memberikan suara atau hak pilih saya dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, yaa…. anggap aja, ini kaya nyoblos beneran, pak!” katanya pendek (sfd)