Gombong (MadugoNews) – Panitia Ujian Sekolah dan Ujian Nasional SMK Ma’arif 2 Gombong sudah mengagendakan serangkaian kegiatan ujian nasional mulai dari mujahadah, UKK, try out, ujian sekolah dan ujian nasional untuk calon peserta Ujian Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2015/2016.
Usai mengikuti mujahadah yang telah dilaksanakan pada hari Kamis (4/2) lalu, seluruh peserta langsung dihadapkan pada agenda kedua yaitu mengikuti Uji Kompetensi Keahlian (UKK) selama sebulan, yang dimulai pada hari Senin (8/2) kemarin.
Seluruh rangkaian kegiatan UKK dilaksanakan selama 34 hari, mulai tanggal 8 Februari s.d. 6 Maret 2016. Walaupun dihari libur, pelaksanaan ujian tidak mengurangi antusiasme dan kesiapan peserta dan penguji UKK tersebut.
Kegiatan UKK di SMK Ma’arif 2 Gombong tahun 2016 ini diikuti oleh 329 siswa yang terdiri 36 siswa jurusan Teknik Audio Video (TAV), 35 siswa jurusan Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU) dan 258 siswa jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR).
Menurut Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum Drs. Sartono yang juga sebagai Ketua Panitia Ujian Nasional SMK Ma’arif 2 Gombong mengatakan bahwa Uji Kompetensi Keahlian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan keterserapan materi yang diberikan oleh guru pada waktu kegiatan belajar mengajar di kelas, sehingga bisa diketahui seberapa jauh anak-anak bisa menyerap ilmu dan memiliki bekal untuk ke jenjang yang lebih tinggi atau bisa dijadikan sebagai keahlian supaya bisa untuk dikembangkan.
“Ujian praktik ini juga merupakan rangkaian dari ujian akhir siswa kelas XII. Jadi siswa harus menyikapinya dengan serius. Siswa harus memiliki persiapan matang baik fisik maupun mental, karena nilai ujian praktik sekolah juga berpengaruh dalam nilai penentu kelulusan sekolah,” ujarnya ketika dijumpai MadugoNews, Selasa (9/2) siang.
“Hal ini dikarenakan mengacu kepada kurikulum Sekolah Menengah Kejuruan yang dikembangkan dan dilaksanakan dengan pendekatan berbasis kompetensi. Penilaian dalam kegiatan UKK ini dilakukan terhadap peserta didik dengan dua bentuk. Yaitu Ujian praktik dan teori kejuruan yang dibarengkan dengan Ujian Nasional April mendatang,” terangnya.
Untuk itu, siswa diminta mengurangi kegiatan yang tidak bermanfaat. Sehingga waktu bisa dimanfaatkan untuk fokus menghadapi rangkaian ujian. “…yang terpenting jaga kesehatan fisik, mental. Perbanyak belajar, berlatih mengerjakan soal-soal dan kurangi kegiatan yang tidak bermanfaat,” Imbuh Sartono
Sementara itu, dijumpai ditempat yang berbeda, Kepala Jurusan Teknik Kendaraan Ringan Jamaludin Aziz, S.Pd., mengatakan bahwa persiapan pelaksanaan UKK di Jurusan Teknik Kendaraan Ringan memakan waktu satu minggu, “secara marathon, kami dibantu guru-guru kejuruan dan juru bengkel mulai mempersipan alat-alat dan bahan yang akan digunakan pada pelaksanaan UKK sejak awal Februari 2016.” terangnya.
Ada empat jobsheet yang harus dikerjakan oleh peserta ujian yang mengacu Kemendiknas yaitu Tune Up EFI, Transmisi, Overhoul dan Kelistrikan body, maka satu siswa untuk mengerjakan semua jobsheet tersebut membutuhkan waktu dua hari. “pada jurusan Teknik Kendaraan Ringan ini ada 258 siswa yang mengikuti UKK yang dibagi menjadi 17 kelompok kerja sehingga waktu yang dialokasikan adalah selama 34 hari.” Imbuh Jamal
Ditambahkan oleh Sugeng Pamuji, ST selaku Penguji dari internal mengatakan bahwa peserta terlihat cukup kondusif, karena memang anak-anak sudah siap dengan jadwal yang diberikan panitia, walau ada siswa yang masih grogi, tetapi tidak mengurangi kelancaran dalam mengerjakan semua jobsheet yang diberikan penguji.
Hal yang sama juga disampaikan oleh penguji eksternal Dasruji dari Bengkel Sakti Abadi Motor Gombong dan Jasiyo dari Bengkel Modif Buayan dimana peserta ujian cukup siap, hal ini terlihat dari pekerjaan yang dilakukan oleh peserta sudah sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang diterapkan di dunia industri/bengkel.
Salah satu peserta ujian kompetensi keahlian dari kelas XII TKR 1 Ade Riyanto (18), mengaku merasa senang dengan mengikuti Ujian dihari pertama, pasalnya menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi siswa yang terjadwal ujian dihari pertama. Selain senang, dia juga merasa agak grogi, karena penguji adalah orang luar sekolah bukan guru yang selalu mengajar setiap hari di ruang kelas maupun di bengkel praktik.
Ade berharap, pengalaman praktik dan ilmu dalam UKK tersebut dapat sebagai bekal untuk buka usaha nantinya. “…dengan melakukan uji kompetensi keahlian ini saya merasa seperti kerja langsung di dunia industri, semoga setelah lulus nanti saya dapat memperoleh pekerjaan yang sesuai dengan bidang saya,” kata Ade. (Sfd)